Sunday 17 August 2014

Soalan tentang Rukya

Soalan 134: Dia Yang Maha Tinggi berfirman:

﴿إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ﴾

Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan Syurga yang telah dijanjikan Allah kepadamu". [75].

Adakah difahamkan dari ayat ini bahawa malaikat ambil bahagian dengan turun mereka dalam penglihatan (rukya) untuk mengembirakan orang-orang mukmin?

Jawapan: Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
                  
Segala puji tertentu bagi Allah Tuhan sekelian alam, dan selawat ke atas Muhammad dan Aali Muhammad, para Imam dan Mahdi-mahdi

Ya, itu yang pasti, malaikat mengembirakan dengan penglihatan (rukya) tentang kebaikan, dengan jalan mereka yang baik dan istiqamah dan kesudahan yang baik; kerana mereka adalah atas wilayah Allah yang mengikuti jejak langkahNya, dan menjadi Pengikut Waliy Allah.

Dan di dalam ayat ini:

﴿لَهُمُ الْبُشْرَى فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا﴾

Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia. [76], bersabda Al-Rasul (sawas): (penglihatan (rukya) yang baik) [77].

Dalam hadits dari Jabir dari Abi Ja’far (as), beliau berkata: Seorang lelaki berkata kepada Rasulullah (sawas) pada firman Allah Azza wa Jalla:
﴿لَهُمُ الْبُشْرَى فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا﴾
Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia.
Baginda bersabda, (itu adalah penglihatan (rukya) yang baik diperlihatkan kepada orang mukmin digembirakannya urusan dunianya) [78].

Malah jika kalian menelaah firman Allah sebelum ayat ini dan ayat selepasnya:

﴿أَلا إِنَّ أَوْلِيَاءَ اللَّهِ لا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلا هُمْ يَحْزَنُونَ * الَّذِينَ آمَنُوا وَكَانُوا يَتَّقُونَ * لَهُمُ الْبُشْرَى فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآخِرَةِ لا تَبْدِيلَ لِكَلِمَاتِ اللَّهِ ذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ * وَلا يَحْزُنْكَ قَوْلُهُمْ إِنَّ الْعِزَّةَ لِلَّهِ جَمِيعاً هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ﴾

Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.* (Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa.* Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan di akhirat. Tidak ada perubahan bagi kalimat-kalimat (janji-janji) Allah. Yang demikian itu adalah kemenangan yang besar.* Janganlah kamu sedih oleh perkataan mereka. Sesungguhnya kekuasaan itu seluruhnya adalah kepunyaan Allah. Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. [79].

Dan di dalam ayat-ayat ini: Sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang difirmankan Dia Yang Maha Tinggi:
﴿لَهُمُ الْبُشْرَى فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا﴾
Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia.
Iaitu mereka mereka melihat penglihatan (rukya) berita yang mengembirakan mereka, kebaikan akidah mereka dan kesudahan yang baik bagi mereka, disifatkan oleh Yang Maha Tinggi bahawa mereka adalah Auliak Allah yang bertakwa di dalam ayat-ayat sebelumnya:
﴿أَلا إِنَّ أَوْلِيَاءَ اللَّهِ لا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلا هُمْ يَحْزَنُونَ * الَّذِينَ آمَنُوا وَكَانُوا يَتَّقُونَ﴾،
Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.* (Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa.

Bahawa penglihatan (rukya) berita yang mengembirakan ini - dengan kesudahan yang baik bagi mereka - yang dilihat orang-orang yang beriman disifatkan oleh Yang Maha Tinggi, dengan kalamNya SWT, dan ia adalah haq yang tidak boleh dirubah, dan ia adalah [dari yang ghaib] yang dilihat oleh Allah, AuliakNya yang bertakwa.
﴿لا تَبْدِيلَ لِكَلِمَاتِ اللَّهِ ذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ﴾
Tidak ada perubahan bagi kalimat-kalimat (janji-janji) Allah. Yang demikian itu adalah kemenangan yang besar.  

Sesungguhnya Allah SWT menerangkan bahawa orang-orang yang memusuhi Nabi-nabi tidak dibenarkan (diiktiraf) dengan Kalam Allah dalam suatu penglihatan (rukya), dan Dia Yang Maha Suci Nabi memerintahkan Rasul dan orang yang beriman untuk tidak bersedih hati dengan ,ereka yang mendustakan penglihatan (rukya) ini),
﴿وَلا يَحْزُنْكَ قَوْلُهُمْ إِنَّ الْعِزَّةَ لِلَّهِ جَمِيعاً هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ﴾
Janganlah kamu sedih oleh perkataan mereka. Sesungguhnya kekuasaan itu seluruhnya adalah kepunyaan Allah. Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui; kerana mereka bukan mendustakan, Nabi dan orang yang beriman sebenarnya mereka mendustakan Allah; kerana mereka mengingkari ayat-ayat:

﴿قَدْ نَعْلَمُ إِنَّهُ لَيَحْزُنُكَ الَّذِي يَقُولُونَ فَإِنَّهُمْ لا يُكَذِّبُونَكَ وَلَكِنَّ الظَّالِمِينَ بِآيَاتِ اللَّهِ يَجْحَدُونَ﴾

Sesungguhnya Kami mengetahui bahwasanya apa yang mereka katakan itu menyedihkan hatimu, (janganlah kamu bersedih hati), karena mereka sebenarnya bukan mendustakan kamu, akan tetapi orang-orang yang zalim itu mengingkari ayat-ayat Allah. [80].

Maka penglihatan (rukya) adalah Ayat-ayat Allah, dan kata-kata Allah, ia adalah timbangan (ukuran) yang benar yang dengannya manusia mengenali bahawa ia di atas jalan yang benar, dan di jalan yang lurus, dan orang-orang yang menafikan (mengingkari) adalah penglihatan (rukya) mereka adalah musuh-musuh Allah, yang mendustakan nabi-nabi dan washiy-washiy (as),
﴿ فَإِنَّهُمْ لا يُكَذِّبُونَكَ وَلَكِنَّ الظَّالِمِينَ بِآيَاتِ اللَّهِ يَجْحَدُونَ﴾
karena mereka sebenarnya bukan mendustakan kamu, akan tetapi orang-orang yang zalim itu mengingkari ayat-ayat Allah.

Peraturan-peraturan Ilahi daripada ayat-ayat yang dibentangkan menerangkan bahawa Auliak Allah adalah orang-orang yang beriman dan bertakwa, kepada mereka diberikan khabar gembira dalam kehidupan di dunia ini, iaitu bahawa mereka mesti melihat atau diperlihatkan kepada mereka apa-apa yang menggembirakan mereka dengan istiqamahnya jalan mereka dan aqidah mereka. Orang-orang yang tidak melihat dan tidak diperlihatkan kepada mereka apa-apa yang menggembirakan mereka dengan istiqamahnya jalan mereka bukanlah dari Auliak Allah, bahkan bukan dari orang-orang yang beriman, dan bukan juga dari orang-orang yang yang bertakwa.

Sekarang, jika kita berpindah kepada ayat lain yang menerangkan faedah berpuasa:

﴿يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ﴾

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa, [81],

iaitu, bahawa berpuasa diwajibkan atas kamu diharapkan kamu akan bertaqwa, dan orang yang bertaqwa mengetahui ketakwaannya dari Allah Yang Maha Suci dengan ukuran Ilahi yang haq dan ia adalah: [Kalimat Allah dan Ayat-ayat Allah], yang diingkari orang-orang yang zalim, dan ia adalah penglihatan (rukya) berita yang mengembirakan, seperti yang kita tahu dari ayat-ayat terdahulu.

Jadi, Orang-orang yang tidak melihat dan tidak diperlihatkan kepada mereka apa-apa yang menggembirakan mereka dengan jalan istiqamahnya mereka bukanlah dari orang-orang yang bertaqwa, bahkan bukanlah dari orang-orang yang berpuasa, menurut ayat ini, berapa ramai orang yang berpuasa tidak ada pada puasanya kecuali lapar dan dahaga [82], dan itulah orang-orang yang mengingkari penglihatan (rukya) ruh-ruh mereka mengingkari kewujudan Allah
﴿ فَإِنَّهُمْ لا يُكَذِّبُونَكَ وَلَكِنَّ الظَّالِمِينَ بِآيَاتِ اللَّهِ يَجْحَدُونَ﴾
karena mereka sebenarnya bukan mendustakan kamu, akan tetapi orang-orang yang zalim itu mengingkari ayat-ayat Allah.



✡✡✡✡✡

-----------------------------
[75] – Fushilat 41:30.
[76] – Yunus 10:64.
[77] – Dari Ibadah bin Al-Shamat, berkata: Aku bertanya kepada Rasulullah (sawas) mengenai firman Allah: [Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia.], baginda bersabda: (penglihatan (rukya) yang baik dilihat oleh orang-orang yang beriman atau diperlihatkan padanya) Bihar Al-Anwar: Jilid 58 halaman 180.
[78] – Al-Kafi: Jilid 8 halaman 90, Al-A7lam wa Al-Hujjah 3ala Ahli Zhalika Al-Zaman.
[79] – Yunus 10:62-65.
[80] – Al-An3am 6:33.
[81] - Al-An3am 6:183.
[82] - lihat hadits Rasulullah (sawas), di mana baginda bersabda (sawas): (Betapa ramai orang yang berpuasa sementara dari puasanya hanya yang lapar dan dahaga, dan betapa ramai yang bangkit sementara yang bangkit hanya dari yang berjaga malam) Wasail Al-Syi3ah: Jilid 1 halaman 72.

No comments:

Post a Comment